Latest Post

ragam

Air Terjun Kembang Soka : Pancaran Surga Di Pegunungan Menoreh Kulonprogo



Air Terjun Kembang Soka (sering disebut juga Curug Mbang Soka). Ia terletak di Padukuhan Gunung Kelir, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Tempat bak surga kecil ini muncul bagaikan oasis di gurun, menghadirkan keindahan tanpa polesan, bagaikan anak gadis baru tumbuh dewasa. Letaknya yang setengah tersembunyi dibalik rimbunan hutan membuatnya bagaikan surga yang menjelma, pemandangan nya memuaskan mata, suara gemuruh air nya menenangkan hati dan airnya yang menyegarkan jiwa.


Nama Kembang Soka dipilih karena asal dari salah satu sumber mata air nya adalah berasal dari bawah tanah dimana banyak tumbuh bunga soka di atasnya. Secantik bunga soka, air terjun ini memiliki keistimewaan tersendiri. Percikan air nya yang selain menyegarkan mengingat ia berada di desa Jatimulyo yang merupakan bagian dari barisan perbukitan Menoreh, juga jernih dan memiliki dua warna, perpaduan antara warna putih dan hijau toska nan lembut.
Air terjun ini berada pada posisi tertinggi kedua setelah sungai mudal, tidak heran tumpahan air nya sedemikian deras sehingga dapat dijadikan sumber pengairan bagi warga sekitar. Yang lebih unik lagi adalah bebatuan di sekitar air terjun tersebut, dimana kita bagai menyaksikan film fantasi hidup saat melihat bebatuan. Warna  terang kekuningan yang bermunculan dari dasar sungainya, saling menonjol membentengi kucuran air pada salah satu bagiannya, sementara jika kita menoleh ke samping kanan dan kiri kearah tebing di sekitar air terjun, kita menemukan bebatuan berwarna pekat kemerahan.

Air terjun ini terjadi karena pertemuan tiga sumber air, yaitu mata air Kembang Soka (Toyotombo) yang seperti saya sampaikan diatas pada akhirnya menjadi nama air terjun ini, mata air Tuk Jaran atau dapat diartikan sumber rezeki, yang dijadikan warga tidak hanya untuk berwisata tetapi juga mencari berkah, dan juga mata air Kalimiri. Ketiga mata air ini menjelma menjadi aliran tiga air terjun kecil setinggi kurang lebih 5 meter, 15 meter dan 30 meter. Ketiganya kemudian bertemu pada satu aliran terbesar setinggi kurang lebih 40 meter.
Wisata air terjun ini sudah dikelola secara serius sebagai obyek wisata yang menjadi potensi pendapatan daerah, usianya sudah lebih dari satu tahun. Padahal sebelumnya, ia merupakan harta milik warga yang dibiarkan tumbuh secara alami. Wilayah keseluruhan obyek wisata ini cukup luas, yaitu kurang lebih sekitar lima hektar. Tampak beberapa bagian sekitar kawasan ini masih tertutup hutan dan ada bagian yang sudah lebih tertata, agar memudahkan akses bagi pengunjung sekaligus menciptakan kenyamanan bagi mereka yang berwisata.

Disini terdapatnya beberapa warung yang dibuka warga sekitar menyediakan berbagai makanan ringan. Pada salah satu bagian dari lokasi wisata ini juga terdapat beberapa jembatan bambu yang memungkinkan wisatawan dapat lebih mendekat ke area sungai. Jembatan ini juga sekaligus membantu mempermudah wisatawan menikmati pemandangan sekitarnya, menjelajah lokasi yang sulit dijangkau pejalan kaki, selain itu, lokasi jembatan bambu ini cukup indah untuk lokasi berfoto.
Untuk mencapai lokasi air terjun ini, saat ini sudah terbilang lebih mudah, meskipun membutuhkan usaha. Tempat ini beralamat di di Jalan Sermo, Girimulyo, Daerah Istimewa Jogyakarta. Wisatawan yang berniat ke obyek wisata ini, sebaiknya mempersiapkan fisik yang cukup prima, karena diperlukan perjalanan kaki yang cukup panjang. Namun akan segera terbayarkan usahanya.
Kolam terbesar kembang soka

Pertama-tama, yang menjadi pencarian utama wisatawan adalah Desa Jatimulyo dimana menuju desa ini dapat diakses menggunakan kendaraan bermotor. Perjalanan melalui Jl. Godean saja bagi yang berasal dari daerah timur. Sesampainya di desa tersebut, sudah banyak petunjuk arah yang sengaja dibuat warga untuk membantu wisatawan, namun kita harus berhati-hati dikarenakan beberapa wilayah yang lokasinya menurun tajam. Pastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan. Karena selain menurun tajam juga licin.
Dari parkiran, wisatawan harus mulai berjalan kaki. Kendaraan roda dua maupun lebih dapat dititipkan pada pengelola parkirnya dengan membayar Rp.2000,00 untuk motor dan Rp 5000 untuk mobil, sedangkan untuk truk/bus belum diketahui, mungkin lebih. Untuk menikmati obyek wisatanya kita membayar biaya retribusi di loket yang telah disediakan oleh pengelola wilayah ini sebesar Rp. 5000/orang.
Namun tentu saja masih banyak yang perlu diperbaiki dari Curug ini, bahkan mungkin dibongkar untuk ditata kembali terkait obyek wisata ini. Diperlukan kerjasama yang utuh dari pemerintah daerah dan warga sendiri. Misalnya infrastruktur jalan dan aksesnya, petunjuk jalan yang lebih tertata rapi atau fasilitas rumah makan dan  tempat beristirahat atau homestay bagi wisatawan. Bagi kita wisatawan juga sebaiknya ikut berperan serta di dalamnya, dengan mempromosikan tempat wisata ini, selain untuk memperluas wawasan kita terhadap keindahan negeri, kita juga menolong warga sekitar untuk memperoleh penghasilan, dengan demikian pemerataan pembangunan tercapa, sekaligus menjaga keasriannya agar tetap terjaga, jangan sampai surga ini berubah menjadi neraka, karena ulah kita sendiri.


Salam Jejak Sang Traveler
Air Terjun Kembang Soka : Pancaran Surga Di Pegunungan Menoreh Kulonprogo Reviewed by Rochmad Widiyantoro on Desember 10, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Jejak Sang Traveler © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Copyright by Rochmad Widiyantoro. Diberdayakan oleh Blogger.